Bayi 26 Jari
Malang - Janitra Agni Paramesti bayi berusia 7 bulan mengalami kelainan genetika. Tak seperti bayi pada umumnya, Agni mempunyai 26 jari. Terdiri dari 12 jari di kedua tangannya, serta 14 jari pada kakinya.
Orang tua Agni, Stephani Prima (23) dan Yanuar (30), sebenarnya sangat menginginkan anaknya dioperasi agar dapat normal seperti lazimnya balita yang lain. Namun, keinginan itu belum kesampaian karena keterbatasan biaya.
"Maunya kami lakukan operasi, tapi iya itu terkendala biaya. Niat ini kami lakukan, karena kasihan dia perempuan, bagaimana besarnya nanti," tutur Stephani, ibu kandung Agni saat ditemui di rumahnya Perum Sawojajar Jalan Danau Paniai Blok IV H4-G11, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Senin (28/3/2011).
Stephani mengungkapkan ketika Agni berusia 2 bulan, pernah dilakukan operasi pada jari kaki bagian kiri, dengan biaya sebesar Rp 5 juta. Namun, karena kondisi ekonomi keluarganya, mereka tak mampu kembali melakukan operasi. "Pernah operasi satu kali biaya 5 juta. Sekarang belum ada duit, untuk operasi lagi," katanya.
Dia menceritakan, tak mengalami gejala aneh saat mengandung bayi Agni. Hanya saja setiap kali menerima resep dokter, dirinya tak pernah untuk menebusnya. Kondisi ekonomi kembali menjadi alasan dirinya tidak membeli obat tersebut.
"Saat saya mengandung, seringkali dikasih resep oleh dokter. Tapi tak pernah saya tebus,karena tak punya duit," bebernya.
Menurut dokter yang menangani kelahiran Agni, tambah Stephani, putrinya mengalami cacat lahir. Hal itu disebabkan adanya gangguan pada perkembangan genetika Agni. "Yang dialami anak saya ini katanya cacat lahir. Kami sekeluarga tak ada yang mengalami," ujarnya.
Saat ini, Stephani bersama suaminya masih menumpang bersama kedua orang tuanya.
Sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Merkur | Merkur Casino Review 2021 | Claim Your $1200 Welcome
Review of Merkur Casino. deccasino Merkur has a lot to offer. The site has more than 2500 games and is currently not a household name in the online gambling Rating: 4.7 · Review by Mark Knapp
Post a Comment